BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Welcome

Happy Reading !!

Sabtu, 29 Oktober 2011

Karya Ilmiah

Siapa sih yang nggak kenal dengan yang namanya karya ilmiah, terutama bagi kaum pelajra dalam tingkatan Pelajar SMA ataupun Mahasiswa। Mungkin ketika pertama kali mendengarnya, kalian akan berpikir tentang alangkah komplikasi dan rumitnya dalam pembuatan karya tulis ini। NGGAK! jangan biarkan persepsi kalian menjadi bodoh seperti itu. Pikiran kamu yang negatif seperti itu akan mempengaruhi kamu dalam pembuatan karya ilmiah itu sendiri.






"Tumbuhkan pikiran positif dan aura yang dapat membantu kamu membangun kata kata yang imajinatif dan efektif"






Ini akan sangat mendukung kamu dalam menyelesaikan karya ilmiah kamu dengan baik.
Berikut beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan dalam pembuatan karya tulis ilmiah :
1. penggunaan kalimat yang efektif dan to the point



buatlah satu kalimat yang ada didalam pikiran kalian. Lalu, baca keras keras. Apa yang kalian rasakan? Cobalah untuk mencoret beberapa kata yang tidak penting dalam kata kata anda. Jangan membuat kalimat kalian terlalu panjang namun tidak inti dan arti dari apa yang tertulis itu. Pecah kalimat menjadi beberaapa kalimat agar pembacapun tidak bingung dengan apa yang disampaikan.



2. Pemilihan bahasa



Untuk pembuatan karya ilmiah yang biasa dan diperuntukkan bagi orang awam, ada baiknya bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sudah biasa didengar sehari hari. Namun, untuk penulisan yang levelnya lebih tinggi, dianjurkan digunakan bahasa yang sedikit lebih formal. Namun perlu diingat bahwa kata kata yang dipilihpun haruslah koheren dan penulis mengetahui artinya. Bila perlu, tambahkan juga lampiran atau footnote di bawahnya.



3. Penulisan struktur



hendaknya menulis dengan bagan I.1 dan seterusnya secara berurutan dan berada dalam satu garis ruler. Serta jangan lupa membedakan ukuran font dan menetukan apakah akan dibold atau tidak.



4. Penulisan Daftar Pustaka

berikut saya ambil dari blog Pak Pardede di
http://parlindunganpardede.wordpress.com/2010/10/02/beberapa-kesalahan-umum-dalam-penulisan-karya-ilmiah/



Teknik Penulisan Daftar Pustaka

Unsur-unsur yang dituliskan dalam daftar pustaka adalah sebagai berikut:

a. Nama pengarang, ditulis dengan urutan: nama belakang, nama depan dan nama tengah tanpa gelar akademik.

b. Bila pengarang ada dua, nama yang dibalikkan urutannya hanya nama pengarang pertama.

Contoh:

Pardede, Parlin dan Kerdit Simbolon. 2008. …

c. Jika nama pengarang ada tiga atau lebih, nama pengarang pertamalah yang diputar dan diikuti oleh dkk. atau et. all.

Contoh:

Tobing, Maruli dkk. 2009. …

d. Bila tidak terdapat nama pengarang, nama departeman atau lembagalah yang ditulis; bila tidak ada kedua-duanya, tulislah tanpa pengarang, atau tanpa lembaga.

Contoh:

Undang-Undang Republik Indonesia No 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2004. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

e. Judul buku harus dicetak miring dalam komputer atau digarisbawahi dalam mesin tik atau tulisan tangan;

f. Judul artikel, skripsi, tesis, atau disertasi yang belum dibukukan diapit oleh tanda petik dua;

g. Bila ada edisi/cetakan ditulis sesudah judul buku;

h. Jika buku tersebut merupakan terjemahan dari buku bahasa asing, penerjemah ditulis sesudah edisi atau judul buku. Jika tahun penerbitan buku asli tidak disebutkan, tuliskan kata ‘Tanpa tahun’.

Contoh:

Ary, D.C. Tanpa Tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arif Furhan. 1992. Surabaya: Usaha Nasional.

Segers, Rien T.1980. Evaluasi Teks Sastra. Terjemahan oleh Suminto A. sayuti. 2000. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

i. Spasi dalam daftar pustaka adalah satu spasi;

j. Perpindahan dari satu pengarang ke pengarang yang lain adalah dua spasi.

k. Bila dalam satu buku diperlukan dua baris atau lebih, baris yang kedua dan selanjutnya diketik lebih menjorok ke kanan antara 5-7 ketuk.

l. Jika seorang pengarang menuliskan lebih dari satu buku, nama pengarang ditulis satu kali; nama pengarang itu diganti dengan garis panjang atau tanpa garis panjang dan urutan penulisannya berdasarkan tahun terbit;

Contoh:

Badudu, J.S. 1985. Cakrawala Bahasa Indonesia 1. Jakarta: PT Gramedia.

_______ 1987. Membina Bahasa Indonesia Baku 2, Cet. X, Bandung: Pustaka Prima.

m. Bila ada dua atau lebih buku (karya ilmiah) dari seorang pengarang yang ditulis dalam tahun yang sama, urutan penulisannya diikuti nomor urut a, b, c, dsb.

Contoh:

Djajasudarma, T. Fatimah. 1993a Semantik 2: Pemahaman Ilmu Makna. Bandung: PT Eresco.

_______ 1993b. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT Eresco.

n. Bila rujukan merupakan artikel dalam jurnal, nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul artikel (diapit tanda petik ganda), nama jurnal (cetak miring), tahun ke-n jurnal, nomor jurnal dan nomor halaman artikel (dalam kurung, dipisahkan oleh tanda titik dua);

Contoh:

Pardede, Parlindungan. 2009. “Developing Students Pronunciation Using Drill Technique: An Action Research Report”. Dinamika Pendidikan, 3 (1: 1-17). Jakarta: FKIP-UKI.

o. Bila rujukan merupakan artikel yang disajikan dalam seminar, lokakarya, atau penataran, nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tahun, judul artikel (diapit tanda petik ganda), kemudian dilanjutkan dengan pernyataan “Makalah disajikan dalam …” nama forum, lembaga penyelenggara, tempat, tanggal, bulan dan tahun penyelenggaraan.

Contoh:

Pardede, Parlindungan. 2009. “Teaching Language Through Songs”. Makalah disajikan dalam Lokakarya Teaching English to Young Learners yang diselenggarakan oleh FKIP-UKI di Jakarta pada tanggal 25 September 2009.

p. Bila rujukan merupakan artikel individual yang diakses dari internet, nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tahun, judul karya, keterangan (Online), alamat sumber rujukan, dan keterangan waktu pengunduhan yang diapit tanda kurung.

Contoh:

Boon, J. (tanpa tahun). “An Introduction to Anthropology of Religion.” (Online) http://www.joe.org/june33/95.html (Diunduh pada tanggal 17 Juni 2010).

q. Bila rujukan merupakan artikel dari jurnal yang diakses dari internet, nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tahun, judul karya, nama jurnal (cetak miring), keterangan (Online), volume dan nomor, alamat sumber rujukan, dan keterangan waktu pengunduhan yang diapit tanda kurung.

Contoh:

Griffith, A.I. 1995. “Coordinating Family and School: Mothering for Schooling.” Education policy Analysis Archive. (Online). Vol. 3 No. 1., http://olam.ed.asu.edu/epaa/ (Diunduh pada tanggal 17 February 2007).

r. Bila rujukan merupakan artikel dalam jurnal dalam CD-ROM, penulisannya sama dengan rujukan dari artikel cetak, diakhiri dengan penyebutan CD-ROMnya dalam tanda kurung.

Contoh:

Krashen, S. M. Long, dan R. Scarcella. 1977. “Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13: 578-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly Digital).

s. Jika rujukan merupakan artikel yang diperoleh dari internet berupa e-mail pribadi, penulisannya diawali dengan nama pengirim (jika ada), diikuti oleh alamat e-mail pengirim dalam tanda kurung, tanggal, bulan, tahun, topik berita yang diapit oleh tanda petik ganda, keterangan “E-mail kepada …, dan diakhiri dengan alamat e-mal penerima dalam tanda kurung.

Contoh:

Pardede, Parlindungan (ParlindunganPardede@uki.ac.id), 5 Juni 2010. Artikel untuk Jurnal Dinamika Pendidikan. E-mail kepada Situjuh Nazara (SitujuhNazara @uki.ac.id)

t. Perhatikan urutan penulisan; Nama keluarga/marga, (dipisahkan koma), nama diri (diakhiri titik), tahun terbit, (diakhiri titik), judul buku, (diakhiri titik atau titik dua bila ada anak judul dan dicetak miring), cetakan (diakhiri titik), nama tempat (diakhiri titik dua), nama penerbit (diakhiri titik).



Demikian, Semoga bermanfaat bagi pembaca yang saat ini sedang menulis karya ilmiahnya sendiri.

CHeeRS,:)

0 pendapat mereka: